Khuddam.id– Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia bekerjasama dengan Komunitas Kaligrafi Nurul Amal sukses menggelar lomba kaligrafi remaja.
Lomba yang berlangsung Minggu, 16 November 2025 ini berlangsung di Bogor dan diikuti peserta dari tingkat SMA, mahasiswa, serta para santri pondok pesantren.
Selain itu, kehadiran lomba kaligrafi remaja juga merupakan bagian dari rangkaian musabaqah tilawatil quran dalam menyemarakan tasyakur 100 Tahun Muslim Ahmadiyah Indonesia.
Ajang ini menjadi ruang bagi para peserta untuk menampilkan keindahan ayat-ayat suci Al-Quran melalui seni kaligrafi.
Termasuk guna mendorong generasi muda untuk menjaga dan menghidupkan warisan budaya Islam.
Antusiasme Peserta dan Jalannya Lomba

Sejak pagi hari, antusiasme peserta sudah terasa di lokasi kegiatan.
Dua peserta asal Sukabumi bahkan tiba sekitar pukul 6 pagi setelah berangkat dari kota asal sejak sebelum subuh.
Meskipun diperuntukkan bagi peserta tingkat SMA hingga kuliah, panitia mencatat hal menarik dengan hadirnya peserta yang masih duduk di bangku SMP.
Ikut berpartisipasi pula seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang penuh semangat.
Total 52 peserta mengikuti perlombaan ini, terdiri dari 17 peserta putri dan 35 peserta putra.
Selama empat jam,, para peserta menuangkan kreativitas dalam karya kaligrafi terbaik.
Pada kategori putra, juara pertama diraih oleh Mohammad Asrofi, disusul Yuda Dwi Andesta sebagai juara kedua.
Adapun peserta atas nama Azmi Nur Syahid menyabet juara ketiga dan Ali Azizu Rohman sebagai juara favorit.
Sementara pada kategori putri, Sepira Supriatna berhasil meraih juara pertama, diikuti Febbi Lisma Yanti sebagai juara kedua, Jennie Nabilah Zahra juara ketiga, serta Fitriyah sebagai juara favorit.

Terkait gelaran lomba kaligrafi remaja, salah seorang pantia acara, Baihaqi menyebut jika acara ini mendapat banyak apresiasi.
“Sebagai pengalaman pertama Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia menjadi penyelenggara lomba kaligrafi remaja, apresiasi datang dari Komunitas Kaligrafi Nurul Amal,” ujarnya.
Baihaqi juga menturkan jika para peserta kagum dengan tertibnya pelaksanaan lomba.
“Merek mengungkapkan kekaguman terhadap pelaksanaan kegiatan yang dinilai sangat tertata,” ungkapnya.
“Mulai dari proses registrasi, pengaturan tempat duduk peserta, hingga sajian konsumsi yang diberikan selama acara,” sambungnya.
Lomba kaligrafi rmaja ini menjadi langkah awal bagi Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia untuk terlibat aktif dalam memperkenalkan keindahan Al-Quran melalui seni kaligrafi.
Dimana pada kecantikan goresan ayat suci dan kedalaman makna yang terpancar dari karya para peserta, diharapkan dapat menjadi media menyebarkan pesan ajaran Islam yang penuh cinta serta memberikan kedamaian bagi Indonesia. (*)
