Kunjungan YIPC ke Markaz Ahmadiyah

Oleh: Choudri Mubarak Ahmad

Markaz Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang terletak di Desa Pondok Udik, Kec. Kemang, Kab. Bogor, Jawa Barat. menyambut hangat kedatangan komunitas YIPC (Young Interfaith Peace Maker), pada hari Sabtu, 22 Januari 2022.

Rombongan komunitas YIPC yang berjumlah 19 orang itu terdiri dari peserta Student Interfaith Peace Camp YIPC Jakarta, peserta Trustbuilding Program Camp, simpatisan YIPC, dan Fasilitator. Kegiatan ini diinisiasi oleh Rauful Hadi selaku kordinator YIPC Jabodetabek, sebagai bentuk kelanjutan dari kegiatan YIPC sebelumnya. Yakni, SIPC (Student Interfaith Peace Camp) Jabodetabek 2021. Dengan suatu aksi nyata mengunjungi komunitas-kominitas yang pernah mengalami diskriminasi agar tercipta ruang diskusi dan keterbukaan satu sama lain.

Sekitar pukul 13.30 WIB komunitas YIPC tiba di Markaz Jemaat Ahmadiyah, setelah sebelumnya mengunjungi GKI Yasmin. Setibanya di markaz Jemaat Ahmadiyah, komunitas YIPC Langsung disambut di Guest House oleh tuan rumah Mln. Firdaus, mubaligh Markaz, beserta Nabil dan Ehsan, selaku pemandu acara.

Kemudian tuan rumah, yang juga diwakili oleh Mln. Fahdhal, Mln. Ridwan Buton, Mln. Firdaus, Sdr. Aan, berserta semua anggota YIPC saling memperkenalkan diri. Acara dilanjutkan dengan diskusi mengenai prasangka terhadap Ahmadiyah. Kegiatan ini dilakukan di ruang pertemuan lantai tiga, Guest House.

Setelah pertemuan, Mln. Firdaus bersama pemandu acara, membawa komunitas YIPC berkeliling komplek markaz, memperkenalkan Perpustakaan Mubarak, Ruang Peace Center, Kampus JAMIA, Bangunan Multimedia dan terakhir ke Gedung Lajnah Imailah.

Dalam kunjungan ini, para peserta merasa tercerahkan mengenai Ahmadiyah terutama mengenai kontrasnya berita di luar atau di media yang tidak sama dengan realita yang menimpa Jemaat Ahmadiyah Indonesia. Kunjungan ini juga membuat anggota YIPC terkesan, hal itu terucap dari salah satu peserta, “Saya mendapatkan sudut pandang baru dari berbagai macam orang yang mengalami kasus intoleransi”. Ucap Geri dalam sebuah testimoninya, dilansir dari web YIPC.

Tidak hanya YIPC akan tetapi Jemaat Ahmadiyah Indonesia pun berharap agar kegiatan seperti ini harus sering diadakan guna tercipta keterbukaan, serta keharmoninasan dalam berbangsa dan bernegara. Melihat kasus Intoleransi di Indonesia masih marak, oleh karena itu harus saling tabayyun dan mengenal satu sama lain.

Maka dari itu Jemaat Ahmadiyah sangat menyambut dengan penuh suka cita atas seruan untuk berkolaborasi dalam gerakan sosial maupun keberagaman. Untuk tercipta Indonesia yang jauh lebih baik. Mengingat motto dari Jemaat Ahmadiyah yang teramat menjungjung tinggi kedamaian “love for all hatred for none”.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *